Berdasarkan laporan dari Bloomberg, 28 Januari 2017, pukul 9 PST:

Chief Executive Officer Google Sundar Pichai mengecam langkah Trump dalam sebuah catatan kepada karyawan pada hari Jumat, memberi tahu mereka bahwa lebih dari staf perusahaan 100 dipengaruhi oleh pesanan.

"Sangat menyakitkan melihat biaya pribadi dari perintah eksekutif ini pada kolega kami," tulis Pichai dalam memo itu, yang salinannya diperoleh oleh Bloomberg News.

Trump menandatangani perintah eksekutif Jumat (Jan. 27) yang melarang masuk oleh orang-orang dari tujuh negara mayoritas Muslim selama 90 hari. Warga Suriah, Irak, Iran, Sudan, Somalia, Yaman dan Libya akan dilarang memasuki AS untuk periode tersebut, sementara pemerintah menentukan informasi apa yang diperlukan untuk menerima pengunjung dengan aman.

Beberapa perusahaan teknologi besar AS juga menghadapi masalah yang sama dengan Google karena perintah imigrasi Trump. Untuk melihat laporan berita asli, silakan klik DISINI.